Mengaku Bangga Jika Luteng Terbentuk, Judas Amir Kecam Aksi Anarkis Aliansi Wija To Luwu

hdr

PALOPO — Walikota Palopo HM Judas Amir tetiba mengundang wartawan ke kantornya. Ia bereaksi keras atas aksi unjuk rasa di depan Kantor Balaikota yang dilakukan Aliansi Wija To Luwu Rabu 23 Januari 2019 kemarin, yang sayangnya berakhir ricuh dan menelan korban sejumlah mahasiswa terluka.

Saat menggelar jumpa pers di ruang rapat lantai 3 Kantor Balaikota Palopo Judas Amir mengaku geram dengan aksi anarkis mahasiswa Aliansi saat Hari Perlawanan Rakyat Luwu dan Hari Jadi Luwu, Rabu sore kemarin.

“Saya anggap mereka yang demo kemarin bukan mahasiswa  karena kalau mahasiswa pasti paham hukum, paham aturan, tidak boleh merusak fasilitas umum, kita ini semua diatur oleh hukum,” ucap Judas dengan nada tinggi, Kamis 24 Januari 2019.

Lebih jauh ia merasa bangga jika pada akhirnya Kabupaten Luwu Tengah terbentuk.

“Saya merasa bangga jika kabupaten Luwu Tengah pada akhirnya terbentuk dan Provinsi Luwu Raya jadi kenyataan, tetapi kita harus paham pencabutan moratorium DOB bukan domain saya itu domain Kementerian Dalam Negeri, kita harus taat aturan,” jelas walikota.

Saya sebagai walikota Palopo tidak mau ada ribut ribut apalagi yang merusak fasilitas umum, kalau mau ribut jangan di Palopo, cari tempat lain, tandas Judas yang didampingi Wakil Walikota Rahmat Masri Bandaso, Sekda Jamaluddin dan Asisten I Burhan Nurdin, Asisten II Taufiq serta Kabag Hukum Amir Santoso, tak ketinggalan Kabag Humas Eka Sukmawati.

Dalam peristiwa yang berujung bentrok Rabu kemarin, Ketua Umum HMI Cabang Palopo Taufik Mangula mengecam gerakan tambahan oknum Satpol PP dan aparat keamanan yang dianggapnya mencederai perjuangan Aliansi Wija To Luwu dalam upayanya mendesak pencabutan moratorium DOB dan pemekaran Luwu Tengah bagi terbentuknya Provinsi Tana Luwu.(**)

Pos terkait