Wataw… Becce Bilang Wartawan Tidak Pulang Kalau Belum Dikasih Amplop, Bunda Mano: Itu Pelecehan Pada Profesi, Lawan!

MEDU-ONLINE | MAKASSAR — Viral di sosial media video oknum staf di SMAN 5 Makassar yang marah-marah dan menyebut “wartawan tidak pulang kalau belum dikasih amplop” membuat sejumlah pentolan organisasi profesi wartawan dan jurnalis online ikut berkomentar. Mereka rata-rata menyayangkan ada bahasa yang terkesan “vulgar” dan mencoreng citra wartawan.

Nah, menyikapi rencana Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sulsel yang berniat melaporkan ulah oknum staf SMAN 5 Makassar yang diduga melecehkan profesi wartawan, CEO Media Duta Group,  Syamsiar Syam yang akrab disapa Bunda Mano atau Manohara ikut angkat suara.

Menurut dia, rencana PWI Sulsel melaporkan oknum SMAN 5 Makassar ke pihak berwajib patut diberi apresiasi sebagai upaya menjaga marwah wartawan di Sulawesi Selatan.

“Jika betul Ibu Becce mau dilaporkan ke pihak berwajib oleh PWI Sulsel kami ikut mendukung, organisasi pers di kota Makassar saya kira akan bersatu dan terus memantau perkembangan kasus ini, oknum tersebut sudah mencoreng citra wartawan, dia harus minta maaf,” kata Bunda Mano yang saat ini tengah berada di kota Makassar kepada awak media, Jumat (1/10).

Meski begitu, lanjut dia, organisasi wartawan juga harus mengintropeksi diri, jangan sampai ada oknum anggotanya seperti yang dimaksud Ibu Becce tersebut.

“Organisasi wartawan juga sebaiknya melakukan kros-cek apakah benar yang dikatakan Ibu Becce, jangan sampai memang ada oknum atau orang mendompleng profesi wartawan hanya sebagai modus bersilaturahmi sebagaimana dikatakan Ibu Becce itu,” imbuhnya.

Bunda Mano yang juga dikenal sebagai aktivis sosial media itu ikut menyesalkan ulah oknum SMAN 5 Makassar yang menurutnya jika ada oknum wartawan yang melakukan tindakan tercela, sebaiknya menghubungi media dimana dia bekerja atau organisasi profesinya langsung, bukan menggeneralisir semua wartawan seperti yang ia tuduhkan.

“Jika ada oknum wartawan yang dinilai melanggar kode etik, sebaiknya dilaporkan ke media dimana ia bekerja, bukan menuduh semua wartawan begitu. Jelas pernyataan Ibu Becce sangat melukai hati pewarta profesional,” tandas Bunda Mano.

Seperti diketahui, sebelumnya beredar video berdurasi 2 menit 46 detik, dimana seorang oknum SMAN 5 Makassar yang mengaku bernama “Becce” kerap menghadapi wartawan yang mengunjungi sekolah tersebut.

“Saya yang selalu hadapi wartawan, tidak pulang kalau tidak dikasi amplop, apa namanya itu, kalau bukan pungli,” ucap oknum yang mengaku tahu keuangan SMAN 5 Makassar tersebut.

Menyikapi video tersebut, Wakil Ketua Bidang Advokasi dan Pembelaan Wartawan PWI Sulsel, Usdar Nawawi mengatakan hal ini melukai hati seluruh wartawan di Kota Makassar, bahkan di Indonesia.

“Apalagi Ibu Becce tidak menyebut oknum, tetapi mengatakan wartawan,” jelas Usdar Nawawi sebagaiman dilansir dari Bugispos.com, Kamis kemarin.

JOIN SULSEL Sayangkan Sikap Ibu Becce

Senada dengan PWI Sulsel, DPW JOIN Sulsel juga menyoroti video viral itu.

Wakil Ketua JOIN Sulsel, Syamsiar Syam ikut menyoroti kasus dugaan pelecehan profesi wartawan di SMAN 5 Makassar.

Menurutnya, tindakan dan pelecehan yang dilakukan oknum staf SMAN 5 Makassar sangat melukai hati seluruh insan pers di Indonesia.

“Saya mengimbau kepada seluruh anggota JOIN terkhusus di Sulsel dan seluruh insan pers di Indonesia agar mengawal kasus ini. Saya harapkan agar kasus ini dibawa ke ranah hukum untuk memberikan efek jera bagi oknum tersebut,” ungkap Mano sapaan akrabnya, Kamis kemarin di Kantor DPW JOIN Sulsel, (30/9/2021).

“Saya juga meminta agar Aparat Penegak Hukum yang menangani kasus pencemaran profesi ini, agar dapat bertindak profesional sesuai tupoksi yang ada,” lanjut wartawati senior yang vokal bersuara ini.

“Kasus dugaan pelecehan profesi ini, semoga menjadikan pelajaran dan menimbulkan efek jera. Agar setiap warga negara di republik ini wajib menghormati dan menghargai profesi orang, setiap orang tidak bisa menghina atau mencela profesi seseorang,” imbuhnya.

“Semoga ini menjadi pelajaran bagi kita semua, baik itu wartawan maupun para sumber berita,” pungkasnya. (*)

Pos terkait