PALOPO — Kota Palopo jadi bukti implementasi Bhinneka Tunggal Ika sesungguhnya. Masyarakat yang heterogen dengan beragam latar suku, agama, budaya dan status sosial lainnya, dapat hidup berdampingan secara harmonis di kota berpenduduk 200 ribu jiwa ini.
Hal ini tercermin dari aktifnya pemimpin di Kota Palopo untuk membangun budaya sipakatau, sipakainge dan sipakalebbi.
Seperti yang dilakukan Walikota HM Judas Amir saat meresmikan rumah ibadah umat Kristiani di Lebang Kec. Wara Barat, Senin 12 Februari kemarin.
Setelah lama dinantikan, penganut Advent Hari Ketujuh Jemaat Luwu dan TanaToraja akhirnya memiliki rumah ibadah permanen yang sederhana yang memang sudah belasan tahun mereka impikan.
Penganut Advent Hari Ketujuh Jemaat Luwu dan Tana Toraja kini memiliki rumah ibadah yang layak, sama seperti rumah ibadah yang dimiliki rumah ibadah penganut umat lainnya.
Anggaran pembangunan kantor dan gereja GMAHK Luwu dan Toraja ini sebesar Rp1,6 miliar, ungkap Pdt Immanuel Lisupadang, saat memberi laporan di hadapan Walikota dan Forkopimda serta jemaat yang hadir.
Dalam sambutannya, Walikota Palopo yang dikenal aktif menjalin hubungan dengan semua pemuka agama di kota ini itu mengapresasi peran Jemaat Advent dalam pembangunan kantor gereja GMAHK Di Luwu Tana Toraja.
Ia mengajak seluruh jemaat Gereja Masehi Advent agar menumbuhkan spirit dan motivasi baru dalam membina hubungan yang baik dengan Allah sang pencipta dan dengan sesama manusia.
Kegiatan peresmian gereja secara sederhana ini pun dilanjutkan dengan tari-tarian, penekanan tombol dan penandatanganan Prasasti, pelepasan balon ke udara oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kota Palopo dr. Hj.Utiahsari Judas, M.Kes dan dilanjutkan dengan pengguntingan pita dari Ketua Tim PKK Kota Palopo.
Selain dihadiri Walikota dan Ketua Tim PKK Kota Palopo, juga terlihat perwakilan Dandim 1403 SWG, Forum Umat Beragama Prof. H.Said Machmud, Camat Wara Barat, dan lurah serta Jemaat Advent yang menyaksikan peresmian bangunan GMAHK Luwu Tana Toraja.(Hendra/*)
