Semarakkan Bulan Suro, PWJ Palopo Pentaskan Wayang Kulit Semalam Suntuk

PALOPO — Dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam 1440 Hijriyah dan menyemarakkan rangkaian acara dibulan Muharram (Bulan Suro dalam kalender Jawa), sekaligus sebagai wujud apresiasi untuk

melestatikan seni tradisi budaya jawa, Paguyuban Warga Jawa Kota Palopo menggelar Pagelaran Wayang Kulit semalam suntuk.

Pagelaran yang dimulai dengan ritual ujuban (penyampaian maksud dan tujuan dengan berbahasa Jawa dan Doa selamat tersebut digelar dikediaman salah satu sesepuh paguyuban warga jawa Kota Palopo, tepatnya di Kantor UD Saputra Jaya Motor, Jln. Kelapa No. 77 Kota Palopo, Kamis 27/9/2018.

Panitia kegiatan yang juga ketua paguyuban warga Jawa kota Palopo, Siswo Edi Nugroho mengatakan Paguyuban Warga Jawa Kota Palopo melaksanakan kegiatan keagamaan setiap tahunnya, seperti isra mi’raj, maulid nabi dan menyambut tahun baru Islam.

“Namun karena kesibukan, tahun ini kami tidak sempat mengadakan penyambutan tahun baru Islam. dan sebagai gantinya disemarakkan (Muharram) dengan kegiatan seperti ini (wayang kulit),” ungkapnya. Kenapa dengan wayang kulit?, Siswo Edi Nugroho melanjutkan, pagelaran wayang merupakan ajang silaturahim dan syiar agama Islam, serta mengandung nilai universal.

“bukan ceramah tapi dengan wayang kulit. Dimana kisah wayang yang mengambil cerita Ramayana dan Mahabarata (India) sudah dimodifikasi dan dirubah oleh para Wali, dan digunakan sebagai media syiar agama Islam,” jelas Siswo.

Sementara itu, staf ahli wali kota palopo bidang kesra, Suyuti Yusuf dalam sambutannya menyampaikan acara seperti ini (wayang kulit) perlu dibudayakan, dilestarikan dan
perlu mengkader generasi supaya tidak punah.
“Inikan mengandung nilai sejarah yang harus ditumbuhkan dan dikembangkan,” ungkapnya.
Dirinya pun mengusulkan agar pagelaran wayang kulit bisa ditampilkan di keramaian dan tempat-tempat umum seperti di lapangan pancasila kota palopo.
“Tentunya bisa memberikan hiburan tersendiri, dan bisa mendatangkan nilai ekonomi bagi masyarakat sekitar,” lanjutnya.

Pada kesempatan itu, dilakukan penyerahan salah satu tokoh wayang (Semar) oleh staf ahli wali kota kepada Ki dalang.

Pada kegiatan tersebut turut dihadiri perwakilan dari badan Kesbangpol, dinas pariwisata, serta dinas kebudayaan kota palopo. Tampak hadir pula sekcam wara, serta sesepuh/pinisepuh bersama anggota dan pengurus paguyuban warga Jawa kota palopo, pengrawit dari kelompok karawitan desa Tulung Sari (Lutra) serta Ki dalang Ki Sukirman Adijoyo Tekad, yang membawakan kisah
Semar Bangun Kayangan.(Humas/**)

Pos terkait