Sekeluarga Tewas Kecelakaan di Jalan Poros Takalar, Satunya Mahasiswa Unismuh

TAKALAR — Enam warga Kecamatan Bangkala Barat meninggal dunia akibat kecelakaan tunggal yang terjadi Kelurahan Mangngadu, Kecamatan Mangngarabombang, poros Takalar, Jumat (22/12/2017) pukul 03.00 Wita, dini hari.

Bacaan Lainnya

Ke enam warga tersebut diketahui merupakan satu keluarga asal Desa Barana, Kecamatan Bangkala Barat, Jeneponto.

Berikut identitas korban meninggal akibat kecelakaan maut yang diperoleh dari Kapolsek Bangkala AKP Abd Samad.

Alimuddin Daeng Sikki (57), Safri (30), Syahrir Daeng Nassa (32), Kayla (2) Rafida Marawa (2) warga Dusun Bontomate’ne, Desa Baran dan Sudarman Daeng Tutu (19) warga Dusun Barana, Desa Barana, Kecamatan Bangkala Barat.

Satu lainnya Daeng Nerang (37) dalam kondisi kritis di RSUD Padjonga Daeng Ngalle Takalar.

Rombongan satu keluarga itu dalam perjalanan ke RSUD Padjonga Daeng Ngalle untuk mengantar seorang keluarga yang hendak melahirkan.

Mobil yang ditumpangi melaju dengan kecepatan tinggi mengikuti ambulans yang mengangkut sang keluarga yang hendak melahirkan.

“Ikut di belakang mobil ambulans, pada di tikungan tepo, tiba-tiba oleng ini mobil disitu kecelakaan,” kata seorang kerabat korban Safril.

Satu dari enam korban kecelakaan maut di Kelurahan Mangngadu, Kecamatan Mangngarabombang, poros Takalar, Jumat (22/12/2017) dini hari, adalah mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Jurusan PPKN Unismuh Makassar, Sapri.

Sapri merupakan satu dari tujuh penumpang mobil nahas yang menewaskan enam warga Desa Barana, Kecamatan Bangkala Barat.

Rumah Sapri tidak jauh dari rumah Alimuddin Daeng Sikki yang merupakan om dari Sapri yang juga meninggal dalam kecelakaan tragis itu.

Di rumah duka di kampung Bontote’ne, dusun Kalongkong, Desa Barana, Kecamatan Bangkala Barat, Jeneponto, Jumat siang, puluhan rekan Sapri dari mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Jurusan PPKN datang melayat dengan mengendarai motor.

Satu diantara rekan Sapri, Winda Katundukang (20) yang dihampiri menuturkan jika sosok Sapri semasa hidupnya adalah teman yang baik.

“Baik sekali orangnya, penyabar orangnya tidak pernah marah, menurut orangnya tapi tidak pendiamji juga, pokoknya baik diajak berteman,” kata Winda sapaannya.

Selain itu, menurut Winda, sosok Sapri juga asik diajak saat nongkrong bareng atau sekedar kumpul bersama.

“Paling sabar dalam kelas, aktif juga HMJ, kita sering ngumpul di gedung balai sidang dan kalau malam minggu itu kita juga sering jalan bersama teman-teman lain ke pantai losari,” ujarnya.

Winda dan rekannya mendapat kabar duka di grup WhatsApp angkatannya pukul 08.00 pagi.

Sapri anak kedua dari pasangan Haja Dingin dan Daeng Situju. Haja Dingin bersaudara dengan istri almarhum Sikki, Daeng Sanga.

 

Ke enam korban meninggal dimakamkan di belakang rumah Daeng Sikki dengan menempati tiga liang lahat.(*)

Pos terkait