Saat Kumpulkan Insan Media, Walikota Palopo Ternyata Ingin Sering “Ketemuan” dengan Wartawan, Terungkap Sebabnya!

MEDIA-DUTA | Walikota Palopo, HM Judas Amir mengumpulkan media rekanan, mitra kerja Humas dan Kominfo Pemerintah Kota Palopo, di Ruang Pertemuan Ratona, Selasa siang tadi, 7 September 2021.

Semula, agenda dengan insan media ini dijadwalkan mulai pukul 09.00 WITA, namun berhubung kegiatan orang nomor satu di kota Palopo itu terbilang cukup padat, sehingga acara menjadi molor, karena ia masih harus mengikuti video conference (vicon) dengan Plt Gubernur Sulsel bersama kepala daerah se Indonesia Timur yang baru berakhir sekira pukul 10.00 WITA di Rujab Saokotae, Wara Utara.

Bacaan Lainnya

Tepat pukul 10.07 WITA, walikota didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Firmanza DP memasuki Ratona Ball Room, di lantai 2 kantornya yang megah di bilangan Andi Djemma, Tompotikka Wara Palopo. Menyusul sejurus kemudian, Asisten III Ishaq Iskandar ikut memasuki ruangan, menyusul dari belakang.

Wajah walikota dua periode itu ketika memasuki ruangan terlihat cerah ceria. “Assalamu’alaikum,” ucapnya kepada para awak media yang sudah sejam menanti kehadirannya, sembari berjalan menuju ke kursinya tepat di bagian depan podium.

Pertemuan ini pun mulai dibuka Sekda Palopo yang mengajak kepada semua mitra kerja Pemkot dalam hal pemberitaan selama ini – yang sudah hadir memenuhi undangan – untuk memanfaatkan momentum silaturahmi ini untuk saling tanya jawab dan memaparkan masukan-masukannya bagi pemerintah kota idaman itu.

Berikut, petikan lengkap pernyataan HM Judas Amir, yang kami rangkum berikut ini:

Pertama-tama saya ingin sampaikan, bahwa yang saya undang adalah pengusaha media atau pimpinan media yang sudah bermitra atau menjalin kontrak kerjasama dengan Pemkot Palopo.

Kenapa demikian? Menurut teman-teman di Humas, ada kewajiban kami terhadap teman-teman semua (bagi media yang sudah bermitra), sekarang kami minta feedbacknya.

Menurut Humas, selama ini ada yang tidak teratur. Olehnya mari kita sama-sama belajar, kota Palopo ini adalah tanggungjawab kita semua.
Kebaikan juga harus dilihat, jangan menambah-nambah. Semua ada prosedurnya. Jangan juga muncul terus tapi tidak pernah ada beritanya. Apa itu namanya? Muntaber, hehehe (sambil tertawa).

Ini kalo terus menerus begini (jika tidak tertib), KPK, sudah mulai ganas main tangkap-tangkap. Jadi surat-surat harus dilengkapi terkait persyaratan kontrak kerjasama, dan lain sebagainya. Supaya bisa kita pertanggungjawabkan. Mungkin kecil (nilainya) tetapi itu uang negara yang harus dipertanggungjawabkan.

Alhamdulillah secara administratif mungkin sudah lengkap, karena tidak mungkin juga disetujui kalau tidak lengkap. Ada kontrak. Ada tanggungjawab. Ada volume berita yang masih harus ditambah.

Cuma yang saya minta juga jangan menyebut “salah” jika tidak memahami aturannya, karena akan keliru nantinya.

Saya mau menitip kota ini kepada Pelanjut saya nanti dengan kondisi baik. Aturannya harus jelas. Kita semua bekerja dengan aturan-aturan. Tolong kita semua memberikan informasi yang benar, yang secara hukum bisa dipertanggungjawabkan.

Saya kira begitu apa yang ingin saya sampaikan. Wajib kita memberikan informasi yang baik. Mungkin ada yang ingin bertanya, silakan bertanya saya beri kesempatan.

Demikian walikota Judas Amir saat mengawali pertemuan singkat dengan puluhan awak media baik media cetak, portal berita online maupun elektronik.

Judas Amir Ingin Dekat dengan Insan Media

Suasana pun menjadi cair. Sekda Palopo kembali memoderasi kepada setiap jurnalis yang ingin bertanya langsung.

Firmanza DP menutur, “yang kita harapkan adalah berita yang berimbang. Berikanlah kesan-kesan yang baik. Pokok-pokok pikiran dari teman-teman kami sangat harapkan pada kesempatan ini untuk kita semua saling mengisi dan memberi kontribusi,” ucapnya.

Dalam sesi dialog, muncul beberapa pernyataan menarik dari mantan birokrat itu. HM Judas Amir adalah kepala daerah dengan segudang pengalaman teritorial yang terbilang lengkap.

Ibarat tentara, dirinya sudah kenyang makan asam garam di belakang meja maupun di lapangan bertempur bersama “prajurit”, sehingga untuk urusan pemerintahan baik sebagai ASN yang memulai karier dari jenjang paling bawah, pernah menjadi Camat,  Asisten, bahkan pernah menjadi wakil rakyat sebelum pemekaran Kabupaten Luwu, pokoknya kisah orang nomor satu di kota Palopo itu terbilang lengkap dan paripurna di usianya yang kian sepuh.

Soal akan meninggalkan jabatan walikota Palopo kepada siapapun penggantinya kelak dalam kondisi baik, sebanyak dua kali ia ucapkan dalam kesempatan pertemuan silaturahmi tersebut.

Selain itu, walikota JA juga menyebut, jika dirinya akan membuat media center sebagai sarana untuk menjalin komunikasi jika ada masalah.

Dua bulan sekali, atau sekali dua bulan kita bisa bertemu untuk komunikasikan masalah-masalah yang ada, stressingnya.

“Dua kali sebulan kita bisa berkomunikasi, saling bertemu untuk secara bersama-sama kita perbaiki (jika ada masalah). Ada pemimpin pernah berkata, tapi saya lupa namanya, ia pernah bilang: “Lebih baik saya dikawal 1 wartawan dibanding dikawal 10 tentara” ini menjadi tanda betapa pentingnya peran media dalam menyebarkan program-program pemerintah,” kata Judas Amir.

Di penghujung acara, mantan Camat Larompong itu kembali menyitir satu kalimat bijak. “Orang yang sering ke Warkop adalah orang dermawan,” pungkasnya sambil tersenyum, ia lalu menjelaskan makna ungkapan tadi, bahwa mereka yang suka ngopi di Warkop berarti sudah turut membantu ekonomi masyarakat, karena disitu ada perputaran roda ekonomi, mulai dari upaya membantu petani kopi agar ikut sejahtera, hingga penjual kue yang menitipkan jualannya, sampai ke tukang parkir.

Luar biasa!

(*)

Pos terkait