PALOPO – Sejumlah kegiatan digelar pada momentum Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Palopo ke-22 tahun 2024 salah satunya Ritual Adat Mappacekke Wanua. Ritual Adat Mappacekke Wanua, diawali dengan prosesi ‘Mallekke Wae’, Minggu, 28/4/2024.
Rombongan dari pemerintah kota palopo yang dipimpin sekretaris DPRD Kota Palopo, Taufik bersama sejumlah pimpinan perangkat daerah menuju Istana Kedatuan Luwu bermaksud untuk meminta izin (Mangngolo) untuk mengambil Air Upacara Adat.
Rombongan diterima Cenning Luwu Andi Siti Huzaimah Mackulau Opu Daeng Ripajung bersama sejumlah pemangku adat.
Mallekke Wae merupakan prosesi pengambilan air suci yang dipimpin pemangku adat di Bubung Parani yang dilakukan pada pagi hari seiring terbitnya matahari di ufuk timur.
Bubung Parani (Turungeng) adalah sumber air suci yang digunakan oleh masyarakat adat zaman dulu pada setiap acara upacara adat berlangsung. Dimana air disimbolkan sebagai kebersihan, sarana untuk membersihkan segala noda, air juga merupakan kebutuhan paling vital bagi kehidupan setiap mahluk hidup dan juga menjadi simbol kesejahteraan.
Air suci yang diambil (ri lekke) melalui sebuah prosesi adat kemudian diarak dengan usungan adat (Sinrangngeng Lakko) diatas pangkuan seorang gadis remaja yang belum aqil balik sebagai simbol kesucian. Air suci itu diarak dari Istana Kedatuan Luwu menuju Kantor Wali Kota Palopo.
Dalam perjalanan atau pengarakan air, gadis remaja duduk diatas usungan adat dikawal oleh beberapa anak muda yang disebut Palluru Gau.
Kepala Dinas Kebudayaan Kota Palopo, Magfirani Nassa, pada kesempatan itu mengatakan prosesi Mallekke Wae merupakan bagian dari ritual adat Mappacekke Wanua yang digelar dalam rangka peringatan HUT kota Palopo ke-22 tahun 2024.