JAKARTA ‐‐ Rekaman pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi begitu “menjijikan” sehingga membuat banyak orang terkejut, termasuk seorang petugas intelijen Arab Saudi sangat terkejut, demikian Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.
“Rekaman itu sangat menjijikan. Ketika petugas intelijen Saudi mendengarkan rekaman itu dia terkejut dan berkata, ‘Mereka pasti mengonsumsi heroin. Hanya orang yang mengonsumsi heroin yang dapat melakukan hal seperti ini,'” tutur Erdogan, kepada Reuters, yang dikutip Join News Network (JNN) Selasa 13/11/2018, malam tadi.
Presiden Turki, Erdogan menambahkan bahwa reaksi itu muncul setelah Turki memutarkan rekaman suara ketika jurnalis pengkritik itu dibunuh di Konsulat Arab Saudi di Istanbul (2-Oktober 2018) . ” Rekaman itu sudah didengar oleh sejumlah pihak dari Saudi, Amerika Serikat, Perancis, Kanada, Jerman, dan Inggris,” tambah Erdogan.
Untuk itu lanjut Erdogan, berbagai pihak sepakat bahwa pembunuhan itu memang sangat terencana dan didalangi oleh pejabat tinggi di Saudi. Namun, Erdogan tak berani menyinggung malah tetap ragu menduga bila Raja Salman mengetahui mengenai rencana pembunuhan ini.
Tapi Presiden Turki ini hanya mengharapkan Saudi bisa mengungkap otak di balik pembunuhan Khashoggi. Alasannya dalam kasus ini Saudi sendiri sudah menangkap 18 terduga, diantaranya orang dekat dengan Putra Mahkota Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman.
SABAR MENUNGGU
Erdogan menambahkan , “Putra mahkota mengatakan, ‘Saya akan mengklarifikasi masalah ini. Saya akan melakukan semua langkah yang diperlukan.’ Kami akan menunggu dengan sabar,” ucap Erdogan.
Ia melanjutkan pernyataannya, Erdogan berkata, “Mereka harus mengungkap siapa yang memerintahkan pembunuhan itu.”
Dalam paparannya itu, Erdogan sama sekali tidak membocorkan detail rekaman itu. Namun sebelumnya, Kepala Departemen Investigasi Turki, Nazif Karaman, mengungkap sejumlah detail rekaman suara yang disebut” menjijikan” tersebut.
DIDUGA SUARA KHASHOGGI
Nazif Karaman, mengutif dugaan suara terakhir Khashoggi, ” Saya tercekik. Lepaskan kantong plastik ini dari kepala saya. Saya klaustrofobia,’ konon kalimat tersebut merupakan kata-kata terakhir Khashoggi,” ucap Karaman kepada Daily Sabah seperti dikutip Sputnik, Senin (12/11) kemarin.
Karaman mengatakan Khashoggi tewas akibat dicekik tak lama setelah memasuki gedung konsulat Arab Saudi pada 2 Oktober lalu.
Dilansir Al Jazeera, Karaman menuturkan koresponden The Washington Post itu tewas setelah kepalanya dibungkus kantong plastik.
Menurut Karaman, berdasarkan rekaman suara tersebut, pembunuhan Khashoggi diduga berlangsung hanya dalam waktu tujuh menit.
Selain itu, “tim eksekusi” yang disebut terdiri dari 15 orang juga menutupi lantai gedung konsulat dengan kantok plastik sebelum memotong-motong jasad Khashoggi.(*)
Data Berbagai Sumber.
Editor : JNN/NAS,