Putri Dakka : Karena Pembatasan ke Mekkah,Sebagaian jamaah umrah subsidi menunggu kloter pemberangkatan.

Media Duta, Palopo — Pengusaha Palopo, PD angkat bicara terkait demo dan laporan aktivis mahasiswa di Polda Sulsel, Kamis, 10 April 2025 siang.

Dsaat di konfirmasi media duta online via whatsApp Kamis sore, PD mengatakan, terkait aksi di Polda, semua Warga Negara Indonesia (WNI) berhak membuat laporan.

”Namun kalau saya dianggap melakukan penipuan dan penggelapan, tidaklah. Ini murni program sedekah. Tidak niat dan indikasi jahat,” jelasnya.

Kemudian,program subsidi umrah dilakukan untuk membantu masyarakat yang ingin melaksanakan ibadah umrah tapi terkendala biaya. Makanya, PD hadir membantu meringankan biaya dengan subsidi 50 pesen dari total biaya.

Adapun calon jemaah umrah subsidi yang belum dapat jadwal berangkat ke Tanah Suci, hal itu disebabkan kendala teknis. Ada masa prodif atau pembatasan ke Mekkah. Dan hampir semua travel mengalami kendala yang sama sehingga terpending pemberangkatan pada Januari dan Februari 2025. Nanti tanggal 24 Juli 2025, kloter terakhir ada 37 orang yang diberangkat secara gratis.

”Calon jemaah yang terpending sebanyak 147 orang dengan nilai sekira Rp2 miliar. Artinya, kasi bernafas ki dulu, sambil menunggu hasil usaha. Kalau rejeki sudah cukup, kita berangkatkan lagi secara bertahap,” jelasnya.

Sejauh ini, sudah banyak yang diberangkat PD untuk umrah baik subsidi maupun gratis seperti imam masjid, guru mengaji, dan lainnya.

Calon jemaah yang belum berangkat seperti sudah tidak sampai seratus. Jumlah sekira 60 sampai 70 orang. Mereka ini yang minta refund. Namun tidak bisa dipenuhi karena saat pendaftaran, tidak klausal pengembalian.

”Yang kita kasi refund, yang kondisi tidak memungkinkan untuk berangkat umrah. Dia minta pengembalian secara baik-baik, bagus attitudenya. Bukan api yang komunikasinya teriak-teriak di sosial media,” terangnya.

PD menambahkan, ada juga aktivis yang melakukan demo mendukungnya. Mereka tidak terima jika PD diperlakukan seperti itu.

Pos terkait