MASAMBA — Perusahaan kelapa sawit PT Jas Mulia menutup pabrik secara sepihak, hal itu terungkap dalam rapat dengar pendapat di Ruang Rapat Komisi Sekretariat DPRD Luwu Utara, Jl Simpurusiang, Kota Masamba, Selasa (22/5/2018)
Rapat dilakukan lantaran ratusan petani kelapa sawit mendatangi DPRD Luwu Utara dan mereka mengadukan bahwa PT Jas Mulia menutup pabrik dan tidak melakukan pembelian.
Petani sawit seantero Luwu Utara bahkan membawa puluhan truk berisi tandan buah segar (TBS).
Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Seluruh Indonesa (Apkasindo) Luwu Utara, Rafiuddin, memimpin rombongan.
“Kami meminta PT Jas Mulia kembali membuka pabrik dan melakukan pembelian,” kata Rafiuddin.
Staf Direktur PT Jas Mulia, Fujianto Manati, mengaku ada dua faktor utama yang membuat pihaknya menutup pabrik.
Pertama, banyaknya tudingan dari sejumlah pihak yang menyebut satu-satunya pabrik kelapa sawit di Luwu Utara kerap mempermainkan harga dan adanya oknum pejabat eselon II yang membuat pernyataan meragukan data PT Jas Mulia.
“Karena itu, kami merasa tidak ada perlindungan dari pemerintah karena mereka sendiri secara sepihak meragukan kami,” kata Fujianto.
Mendengar peryataan itu, Ketua DPRD Luwu Utara, Mahfud Yunus, berang dan menyesalkan sikap PT Jas Mulia.
“Tidak benar ini PT Jas Mulia melakukan penutupan secara sepihak, kenapa tidak dikomunikasikan dulu, ada kami yang siap memfasilitasi,” Ujar Mahfud
DPRD meminta PT Jas Mulia kembali membuka pabrik dan melakukan pembelian.
“Juga terkait dengan pencemaran lingkungan dibenahi dan akan kita pertemukan dengan pihak pemerintah,” Pungkas Ketua DPRD Luwu Utara.
“Kami siap membuka lagi pabrik hari ini,” timpal Fujianto disambut tepuk tangan petani.(Put/*)