PALOPO — Tepat hari ini, Selasa 21 Mei 2019, ratusan mahasiswa dari berbagai elemen di Kota Palopo melakukan aksi unjuk rasa di gedung DPRD Kota Palopo. Mereka tergabung dalam Aliansi 21 Tahun Reformasi.
Aliansi ini menuntut agenda reformasi yang dinilai belum juga tuntas. Selain itu, massa juga menuntut agar Wiranto dicopot dari jabatannya sebagai Menkopolhukam.
Aksi massa mahasiswa ini hanya diterima oleh dua legislator Palopo, Bakri Tahir dari PAN dan Nureny dari Gerindra.
Dibawah pengawalan aparat dan Satpol PP, Bakri Tahir menyebut dirinya setuju jika Wiranto dicopot saja dari jabatannya sebagai Menkopolhukam karena dinilai tidak becus bekerja.
Kata dia, Wiranto selama ini menjadi salah satu biang kerok permasalahan yang terjadi di negara ini.
“Soal tuntutan Wiranto mundur dari jabatannya, sebagai Menkopolhukam, saya sangat sepakat. Sebab beliau salah satu biang kerok masalah di negara ini,” teriak Bakri Tahir lantang.
Aliansi 21 Tahun Reformasi ini tergabung beberapa lembaga seperti HMI, IMM, PMII, KMHDI, IPMAL, HAM – Lutim, Hikmah Lutra, Germapa, Himalaya, BEM IAIN Palopo, BEM UM Palopo, dan BEM FH Unanda.
Dalam pernyataan sikapnya, mereka menuntut bubarkan tim asistensi hukum bentukan Menkopolhukam, dan menuntut Wiranto mundur dari jabatannya, sebagai Menkopolhukam.
Juga menuntut menegakkan supremasi hukum yang adil kepada seluruh rakyat Indonesia, mengevaluasi secara total serta memperbaiki sistem dan penyelanggara Pemilu, dan mendorong penegakan hukum terhadap semua pelaku pelanggar pemilu tanpa terkecuali secara transparan dan akuntabel.
Selain itu, mereka juga mendesak agar diusut tuntas pelanggaran HAM, usut tuntas kasus Novel Baswedan, dan mengajak semua pihak untuk menjaga keharmonisan bernegara.
(*)