MEDIA DUTA, PALOPO – Jembatan Rampoang Palopo terputus akibat banjir, Selasa (18/10/22), membuat akses jalan di Trans Sulawesi terhambat.
Dalam penanganannya, Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Sulawesi Selatan membangun jembatan bailey atau jembatan sementara sebagai akses darurat.
Kepala BBPJN Sulsel, Reiza Setiawan, mengatakan, pengerjaan jembatan diprediksi butuh waktu sekitar 10 hari. Paling cepat 7 hari jika cuaca bagus.
“Saat ini dilakukan penanganan sementara, kita akan memasang jembatan bailey dalam waktu 10 hari (terhitung sejak kemarin),” kata Reiza, Rabu (20/10/2022).
Sementara pembangunan jembatan permanen baru akan diusulkan tahun depan.
“Penanganan permanen kita usulkan di tahun 2023,” katanya.
Rieza berharap pengguna jalan dapat memahami kondisi ini.
“Kami juga berharap masyarakat tetap berhati-hati melalui jalur alternatif yang telah disepakati oleh Satuan Lalu Lintas dan Dishub Palopo.
Mudah-mudahan ini cepat selesai,” tuturnya.
Pantauan di lokasi, dua alat berat excavator diturunkan untuk membuat jembatan.
Sebagian material jembatan juga sudah berada di lokasi. Ambruknya jembatan mengakibatkan Jl Poros Palopo-Masamba tidak dapat dilalui kendaraan.
Akibat terputusnya jembatan, diberlakukan jalur alternatif.
Untuk mobil yakni di lorong Perumnas tembus di Lapangan Rampoang untuk kendaraan dari arah Palopo menuju Masamba.
Begitupun sebaliknya jalur alternatif dari arah Masamba menuju Palopo yakni masuk ke lorong Lapangan Rampoang dan keluar di lorong Perumnas.
Buka tutup diberlakukan di jalur alternatif guna menghindari terjadinya penumpukan kendaraan.
Butuh waktu sekitar satu sampai empat jam bagi pengendara mobil untuk menembus jalur alternatif.(*)