PALOPO — Isu vaksin Measles Rubella (MR) yang pernah jadi bahan debat, soal halal-haramnya, kini ramai lagi jadi bahan diskusi di linimasa sosial media.
Pasalnya, 8 pelajar SMPN 3 Palopo, terpaksa dilarikan ke rumah sakit, setelah disuntik vaksin anti Measles Rubella (MR) oleh petugas, Rabu 29 Agustus 2018.
Dikabarkan, delapan korban kini tengah dirawat di dua rumah sakit, yakni di RSU St Madyang sebanyak 5 orang dan tiga lainnya di RSU At-Medika.
Kepala SMPN 3 Kota Palopo, Kartini Alwi saat dikonfirmasi mengatakan, 8 orang siswanya sedang menjalani perawatan setelah divaksin MR pagi tadi.
“Mereka dilarikan ke rumah sakit setelah satu jam divaksin,” kata Kartini.
Menurut kepsek, dirinya tidak dalam posisi apakah menolak maupun mendukung kegiatan vaksin MR, sehingga pihaknya mengembalikan masalah in ke pihak orangtua siswa.
“Makanya ada surat pernyataan ke orangtua setuju atau tidak setuju, yang setuju diberi vaksin. Kejadian tadi yang menimpa 8 siswa memang tidak sarapan, sebelum divaksin. Padahal kami sudah sampaikan bahwa jika tidak sarapan, jangan divaksin. Tetapi ini anak tidak jujur, sehingga petugas memberikan vaksin,” jelasnya.
Sementara itu, tim dokter rumah sakit St Madyang, dr Amrullah, menjelaskan jika lima orang siswa yang dia tangani mengalami gejala awal sesak nafas, lemas dan demam.
“Memang efek samping dari vaksin MR adalah badan panas alias demam. Itu muncul beberapa jam setelah disuntikkan vaksin,” ungkapnya.
Ia menambahkan, pihaknya telah melakukan penanganan awal lebih dahulu, yakni sesaknya dan demamnya, nanti ditindaklanjuti perkembangannya.

Kadis Kesehatan Kota Palopo, dr Ishak Iskandar yang dihubungi malam ini mengatakan, masalah ini sementara ditangani.
Pihaknya, kata Kadis, masih mempelajari duduk soalnya.
Namun, ia berjanji akan menuntaskan masalah ini dengan memanggil semua pihak untuk didengar penjelasannya.
“Kita sedang observasi, memang ada sebagian yang divaksin belum sempat sarapan, dan ada juga yang shock, kami teliti dulu penyebab pastinya,” kata Kadinkes Palopo via WhatsApp, Rabu malam (29/8).
Ia juga memaparkan pencapaian vaksinasi campak dan campak MR di Palopo, dimana total cakupan umur 9 bulan s/d 15 tahun sampai tanggal 29 Agustus 2018 sebanyak 9.873 orang yang sudah divaksin.
“Laporan capaian kota Palopo per tanggal 29 Agustus 2018 (kumulatif) sebanyak 9.873 orang. Terdiri dari usia 9 bln-6 thn = untuk hari ini 88 orang yang divaksin ( total 991 org), 7 thn-12thn= 227 ( total 6729), 13-15 thn = 383 (total 2153), sedangkan vaksin 82 (1119), pelarut 82 (1119), 0,5 ml = 725 (10165), 5 ml = 84 (1280), Safety box atau spoit dan botol vaksin = 16 (301),” ungkapnya.
Apapun itu, isu ini berdampak negatif bagi kampanye penanggulangan penyakit campak dan Rubella alias campak Jerman, yang sempat merebak di berbagai daerah di Indonesia sejak tahun 2017 lalu. (**)