OPINI — Kepada yang terhormat, bapak Kapolres kota Palopo AKBP Alfian Nurnas SIK MH.
Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Salam hormat dari saya Kabid PTKP HMI Cabang Palopo.
Pertama-tama saya mengucapkan terima kasih banyak atas dedikasinya dalam melayani, mengayomi dan melindungi serta menjaga keamanan masyarakat kota Palopo.
Sudah banyak tantangan dan problem yang telah engkau lalui dan selesaikan dengan baik, walau kritik selalu menghantui langkahmu.
Bagimu, itu adalah motivasi untuk terus bergerak dan berbuat demi mengayomi dan melindungi kita semua.
Namun Bapak Kapolres harus tahu, bahwa, setelah saya mengikuti perkembangan dan fenomena yang terjadi belakangan ini di kota Palopo, prestasi bapak sangat menurun drastis.
Bapak sebagai pemimpin lembaga tidak mampu memberikan lagi solusi atas apa yang sudah terjadi, tindak pidana penikaman yang sudah meresahkan masyarakat di bulan kemarin yang menelan beberapa korban tapi sampai saat ini pelakunya belum juga tertangkap.
Akibatnya masyarakat kota Palopo sangat was-was dan ketakutan dalam beraktivitas. Artinya bahaya sudah mengintai dan mengancam masyarakat kota Palopo.
Yang paling ironis pasca teman-teman mahasiswa kota Palopo melakukan aksi unjukrasa di depan Kantor DPRD tepat pada hari Kamis, 8 Oktober 2020, kejadian tersebut membuat duka yang mendalam bagi kami semua sebagai penerus bangsa.
Para aparat kepolisian melakukan penganiayaan dan penembakan gas air mata kepada teman teman yang berjuang demi masa depan negara dan rakyat, salah kami apa pak…???
Tidak seharusnya jajaran Polres kota Palopo melakukan tindak premanisme dan (maaf) membinatangi teman-teman yang sedang berjuang dalam Aliansi Peduli Indonesia itu.
Saya katakan, bapak Kapolres sudah tidak layak lagi menjadi pemimpin di lembaga tersebut.
Bapak Kapolres dengan jajarannya kok kalian menjadi tameng bagi kantor DPRD, kok kalian mau diadu dengan kami anak rakyat, kalian berada di garis terdepan untuk mereka, kalian bersikeras menjaga keamanan mereka.
Padahal UUD 1945 dan Pancasila tidak pernah mengajarkan kepada kalian untuk menganiaya anak rakyatmu, Mereka juga bukan penjahat tapi kenapa kalian menembakinya.
Mereka datang baik-baik, menyampaikan beberapa aspirasi yg menyengsarakan rakyat. Asal kalian tahu pak, gedung dan gaji mereka dari uang rakyat, kantor dan gaji bapak Kapolres dari uang rakyat tapi kenapa kalian bertingkah sadis kepada kami.
Seharusnya bapak mendukung dan bersatu dengan kami untuk memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan di negeri ini, kita bersama membela rakyat dan memenjarakan penjahat.
Lantas siapa yang akan bertanggungjawab atas terlukanya kader kader HMI cabang Palopo dan puluhan teman teman mahasiswa dan aktivis lainnya dalam aksi kemarin.
Ini sudah jelas pelanggaran HAM, penegak hukum kok melanggar hukum.
Maka dari itu, saya Rival Rinaldi, Kabid PTKP HMI cabang Palopo mengutuk keras tindakan kebrutalan pihak kepolisian Polres kota Palopo.
HMI akan melapor ke Divisi Propam untuk menindaklanjuti hal tersebut, keadilan harus ditegakkan. Negara kita negara hukum, maka wajib bagi pelanggar menerima hukuman sesuai UU yang berlaku.
Penjarakan dan adili polisi yang telah melanggar Hak Asasi Manusia, kami akan membawa bukti bukti visum, foto dan video untuk menguatkan pelaporan kami.
Dan juga saya meminta kepada Kapolda Sulawesi Selatan untuk mencopot Kapolres kota Palopo dari jabatannya, karena beliau sudah tidak becus lagi menjalankan tugas dan tanggungjawabnya dengan baik di kota Palopo.
Sekali lagi saya pastikan bahwa akan ada aksi selanjutnya terkait insiden yang menimpa kader Himpunan Mahasiswa Islam cabang Palopo pada Kamis kemarin.
Billahi Taufik Walhidayah
Wassalamu Alaikum Wr. Wb
*) Penulis: Rival Rinaldi, Kabid PTKP HMI Cabang Palopo