MEDU-ONLINE | Kabar bencana di Minggu petang jelang magrib, membuat warga Tana Luwu tersentak.
Air bah dikabarkan mengepung beberapa wilayah di Lamasi Timur serta Batusitanduk Walenrang Kabupaten Luwu. Ini akibat Sungai Lamasi yang meluap, dampak dari hujan deras di hulu sungai yang membuat sejumlah kawasan diterjang luapan air bah.
Dari informasi yang dihimpun Newsroom Medu Online, Ahad malam ini (3/10), pukul 21.15 WITA, dilaporkan banjir paling parah terjadi di Desa Seriti, Pararra dan To’lemo Kecamatan Lamasi Timur, serta longsor di kawasan perbukitan Simbuang, Desa Ilanbatu kecamatan Walenrang Barat.
Basarnas Palopo melalui Komandan Pos (Danpos), Maickel MF, yang dihubungi Tim Redaksi beberapa saat yang lalu, mengatakan, Tim SAR Gabungan Basarnas Palopo sudah meluncur dan diperkirakan telah tiba di Seriti malam ini untuk membantu evakuasi warga.
“Magrib tadi sudah berangkat ke lokasi. Awalnya kita ingin ke bencana longsor, tapi Alhamdulilah sudah tertangani dan tidak terlalu parah, jadi kami sekarang fokus dulu di Lamasi Timur, evakuasi korban banjir,” tutur Maickel.
Selain kendala cuaca, Basarnas juga mengeluhkan minimnya armada perahu karet yang mereka miliki yang hanya 1 unit, sementara daerah terdampak cukup luas dan banyak.
“Kendala kami karena ini malam hari, pasti cuaca agak gelap, ditambah lagi armada perahu karet untuk evakuasi korban juga cuma 1 unit tentu saja berpengaruh, tapi team tetap semangat, kami sudah menghubungi beberapa pihak untuk ikut membantu utamanya soal perahu karet, biasanya BPBD juga punya, kami masih terus komunikasi,” ujar Mikel yang mengaku sudah menghubungi Dantim BPBD Luwu, Primus Paembonan untuk berkoordinasi.
Tiga desa yang disasar Basarnas, yang gelombang pertama malam ini memberangkatkan 10 Personel itu, adalah kawasan Lamasi Timur, yang mendapat limpahan air Sungai Lamasi yang meluap, dimana 3 desa terparah itu adalah di Desa Seriti, To Lemo dan Pararra. (*)