Mediaduta, Makassar – Sebuah momen mengejutkan terjadi dalam rapat koordinasi (rakor) bidang pangan yang digelar di Makassar pada Jumat (17/1/2025), ketika mikrofon Bupati Luwu Utara (Lutra) Indah Putri Indriani tiba-tiba dimatikan saat tengah memaparkan persoalan infrastruktur di wilayahnya.
Rapat tersebut dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), dan turut dihadiri sejumlah menteri serta kepala daerah se-Sulawesi Selatan.
Indah mulanya diberi kesempatan untuk menyampaikan kondisi ketahanan pangan di Luwu Utara. Dalam pemaparannya, ia menyinggung pembangunan infrastruktur, khususnya jalan menuju Kecamatan Seko, yang disebutnya sangat potensial menjadi sentra peternakan sapi perah dan pedaging.
Menurut Indah, proyek jalan yang semula dianggarkan melalui Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah itu terpaksa tertunda karena anggarannya dialihkan ke pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.
“Perencanaan sudah selesai, RAB sudah, lahan tersedia. Tapi karena ada kebijakan tahun lalu, dianggarkan untuk IKN, maka ini tertunda,” ujar Indah.
Namun saat hendak menyampaikan harapan kelanjutan proyek tersebut, mikrofon yang digunakannya mendadak mati. Ia hanya sempat berkata, “Kami berharap tahun ini…” sebelum suaranya terputus. Zulhas langsung menyela dan menjelaskan bahwa saat ini pemerintah memfokuskan anggaran pada program irigasi dan ketahanan pangan.
“Memang fokus sekarang irigasi. Jadi kalau infrastruktur yang lain memang agak ditunda,” ujar Zulhas. Ia menambahkan bahwa anggaran difokuskan untuk mendukung misi Asta Cita pemerintahan Prabowo-Gibran, termasuk swasembada pangan dan makanan bergizi gratis.
Usai rakor, Indah memberikan klarifikasi bahwa paparan soal jalan di Seko bukan hanya persoalan infrastruktur, melainkan bagian dari rencana pengembangan kawasan sentra peternakan dalam kerangka ketahanan pangan jangka panjang.
“Mungkin hanya dikira saya bicara infrastruktur, padahal kan di awal saya sudah sampaikan bahwa Seko itu untuk kawasan sentra peternakan sapi perah dan pedaging,” ungkapnya.
Meski insiden pemutusan mikrofon itu menimbulkan sorotan, Indah menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Lutra tetap mendukung penuh program ketahanan pangan nasional.