Pemerintah Kabupaten Mamasa terus memperkuat langkah strategis dalam menurunkan angka stunting. Salah satunya melalui Rapat Koordinasi Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting yang digelar di Resto Kareba, Tondok Bakaru, Kecamatan Mamasa, pada Selasa (5/8/2025).
Wakil Bupati Mamasa, H. Sudirman, yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Pencegahan dan Penurunan Stunting Kabupaten Mamasa, secara langsung membuka rapat tersebut. Dalam sambutannya, ia menyoroti pentingnya validitas data stunting sebagai dasar pengambilan kebijakan.
“Pengolahan data jangan satu sumber supaya memiliki data yang tepat sehingga pengelolaan dan penanganan pencegahan dan penurunan stunting di Mamasa tepat sasaran,” tegas Wakil Bupati.
Ia juga menekankan bahwa stunting bukan hanya soal angka, tapi menyangkut kualitas generasi masa depan.
“Target stunting adalah bagaimana memperbaiki kualitas generasi masa depan, karena kalau sudah kena stunting orang sudah sulit untuk diperbaiki. Maka pencegahan adalah mutlak kita laksanakan. Anak-anak kita sejak dalam kandungan otomatis harus diperhatikan gizinya,” tambahnya.
Di sisi lain, Sekretaris Dinas Kependudukan dan Keluarga Berencana Kabupaten Mamasa, Otoviani Cahyani, mengungkapkan sejumlah tantangan yang masih menjadi pekerjaan rumah pemerintah daerah. Salah satunya adalah keterbatasan tenaga medis, khususnya dokter spesialis kandungan.
“Kabupaten Mamasa selalu bermohon ke luar terkait ibu hamil karena belum memiliki dokter ahli obgyn,” ungkap Otoviani.
Ia juga menyoroti maraknya pernikahan usia dini, yang menjadi perhatian bersama dengan Kementerian Agama dan berbagai pihak terkait. Masalah lainnya adalah polusi udara, seperti asap rokok yang sangat berdampak pada kesehatan ibu hamil dan balita. Ketahanan pangan dan perbaikan gizi juga disebutnya sebagai poin penting dalam menurunkan angka stunting secara berkelanjutan.