PALOPO — Palopo sebagai kota yang kian berkembang memiliki banyak potensi dalam aspek pariwisata. Ada banyak destinasi wisata yang harusnya bisa menjadi kebanggaan masyarakat dan pemerintahnya. Tapi potensi itu, dapat kita kembangkan bila didukung oleh semua pihak, disertai dengan Sumber Daya Manusia (SDM) dan ketersediaan anggaran yang memadai.
Hal ini dikatakan Kadis Pariwisata Kota Palopo Andi Enceng, saat memaparkan Materi Kebijakan Pengembangan Destinasi Pariwisata dalam kegiatan Sosialisasi Pengembangan Destinasi Pariwisata di Kota Palopo.
Kegiatan ini berlangsung di Aula Palopo Hotel, Kota Palopo, Sulawesi Selatan, Sabtu (15/09/2018).
Sosialisasi yang digelar oleh Kementerian Pariwisata RI tersebut, terlaksana berkat kerjasama dengan Anggota Fraksi PAN DPR RI Amran SE.
Dalam kesempatan ini, Kadis Pariwisata Kota Palopo memaparkan potensi wisata yang ada di Palopo, dan kemudian menjelaskan bagaimana cara mempromosikannya.
“Kita harus melihat potensi itu, lalu kita kaji bagaiaman cara mengembangkannya. Mari kita sama-sama mengkajinya, sehingga kita bisa mencapai hasil yang maksimal di bidang ke pariwisataan,” ujar Enceng di depan para peserta yang berjumlah sekitar 100 orang.
Selain itu, Enceng memperkenalkan pula beberapa destinasi pariwisata yang ada di Kota Palopo.
“Destinasi pariwisata yang ada di kota ini ada banyak, mulai dari Pantai Binturu yang rencananya akan dikembangkan menjadi wisata hutan mangrove. Kemudian Pantai Labombo yang dikenal dengan wahana landscape (pemandangan-red) nya, dan Pantai Songka yang akan dikembangkan menjadi objek wisata kuliner, seperti berbagai macam makanan lokal Palopo yang terbuat dari siput dan sagu untuk kapurung, serta lawa dan pacco’. Lalu, Sungai Jodoh yang ada di Latuppa, nantinya di sana akan dibuatkan rumah pohon dan kolam buatan. Termasuk lokasi arung jeram di Padang Lambe yang berada di wilayah Kecamatan Telluwanua. Ini merupakan wisata unggulan untuk pecinta arung jeram,” sebutnya.
Ia menambahkan bahwa di lokasi wisata Padang Lambe tersebut, pihaknya sudah mengembangkan selain arung jeram, juga menjadi lokasi perkemahan.
“Di lokasi itu, juga sudah kami kembangkan menjadi bumi perkemahan,” kata Enceng.
Terakhir, Kadis Pariwisata Palopo itu, menerangkan pula bahwa mengenai destinasi wisata di daerah Sampoddo, ada menara anjungan yang telah dibangun untuk bisa melihat sunrise atau matahari terbit.
“Jadi di daerah bagian selatan wilayah Palopo ini, bukan hanya warung jagung saja yang ada di situ, tapi ada yang lebih menarik yakni anjungan untuk melihat sunrise,” terang Enceng.
Dijelaskan pula, bahwa untuk mendukung sektor pariwisata di Kota Palopo, sudah ada 41 hotel dan wisma yang tersedia dengan total jumlah kamarnya sebanyak 1000, restoran 45 unit dan 75 unit cafe yang tersebar di dalam kota.
“Sedangkan untuk akses para wisatawan yang mau ke Kota Palopo, sudah dimudahkan dengan berfungsinya Bandara I Laga Ligo di Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu. Bandara Bua itu, telah didukung oleh 2 maskapai pernerbangan, yakni pesawat Lion Air dengan membuka 11 kali penerbangan selama satu minggu dan 4 kali penerbangan Pesawat Garuda dalam sepekan,” jelas Enceng.
Menanggapi pemaparan Kadis Pariwisata Kota Palopo tersebut, Anggota Fraksi PAN DPR RI Amran SE, menghimbau agar Dinas Pariwisata, bisa lebih fokus pada satu atau dua pengembangan destinasi wisata.
“Supaya dapat dimaksimal proses pengembangannya. Agar konsentrasi kita tidak terpecah, sehingga kita bisa membangun icon pariwisata yang bisa ditonjolkan di kota ini. Karena kalau anggarannya, cuma sedikit dan hanya habis untuk membangun gasebo di sana- sini, maka tidak akan ada icon yang bisa dimaksimalkan untuk destinasi wisata di Palopo,” imbuhnya. (**)