LUWU — Sebanyak 716 mahasiswa dari semua jurusan di Universitas Andi Djemma mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) di kecamatan yang ada di Kabupaten Luwu dan Luwu Utara.
Di Kecamatan Walenrang misalnya, mahasiswa Unanda KKN PPM Angkatan XXV Tahun 2017 ditempatkan di 8 desa dan 1 kelurahan.
Koordinator Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Drs Syahiruddin Syah, M.Si atau yang akrab disapa Eko mengatakan, kegiatan KKN ini dimulai sejak pertengahan Oktober hingga 12 November 2017.
Khusus di Kecamatan Walenrang, kegiatan mahasiswa KKN antara lain, kegiatan bakti sosial, pembuatan nama-nama jalan, kegiatan pertandingan olahraga takraw bola voli dan sepakbola, senam jantung sehat. Selain itu seminar narkoba, yang akan dilaksanakan pada minggu terakhir sebelum KKN berakhir bekerjasama dengan BNN Luwu, jelas Eko, Selasa (28/11).
Ada pula pengajian, zikir akbar dan mengajar di lingkup SD dan SMA di kecamatan tersebut. Serta memberikan pelajaran tambahan khusus siswa kelas IV SD.
Sedangkan Lomba Kebersihan dan Keindahan di semua desa yang ada di Kecamatan Walenrang juga digelar. Penilaiannya di minggu terakhir November, bebernya. Dengan kegiatan ini,masyarakat berlomba lomba menghias rumahnya agar nampak terlihat cantik. Semua program tersebut diupayakan selesai bersamaan dengan penarikan mahasiswa KKN PPM Angkatan XXV Tahun 2017.
Eko berharap, kegiatan KKN ini dapat meningkatkan kebersamaan dan menumbuhkan partisipasi aktif masyarakat untuk membangun daerahnya terkait keterlibatannya dengan mahasiswa KKN.
Kata kuncinya, kegiatan ini sebagai Motivator, Fasilitator, dan Inovator dari sebuah kebersamaan dalam membangun daerah yang menjadi tanggungjawab masyarakat setempat.
Sejalan dengan itu, masyarakat sebenarnya tak perlu lagi berbondongbondong ke kota untuk mencari pekerjaan karena sudah ada Dana Desa. Fungsi KKN memotivasi potensi desa lewat pemanfaatan Anggaran Dana Desa (ADD) sehingga menjadi sumber penghasilan dan produksi ekonomi dalam kaitannya dengan pemberdayaan masyarakat desa dan potensi yang dimiliki desa. Komoditas unggulan misalnya dodol pisang, mengolah bahan lokal sagu menjadi komoditas bernilai ekonomi. Diharapkan ada inovasi baru dari pisang misalnya, yang banyak terdapat di hampir semua desa di Luwu.(*)