MEDIADUTA ONLINE.COM, PEKANBARU — Pernyataan tersebut disampaikan Komisaris Polisi (Kompol) Pribadi, selaku Kapolsek Bukit Raya, melalui sambungan WhatsAppnya (20/02/2018), tatkala dihubungi Tim Indonesia Police Watch, terkait kasus munculnya Video Viral yang mempertontonkan seorang laki-laki berusia muda, yang identitasnya diketahui selaku orang Nias bermarga Laoly.
Video tersebut berdurasi sekitar 4.37 menit, yang berisi tentang Perlakuan “yang tidak Promoter” oleh Oknum Polisi dari Personil Polsek Bukit Raya, Kota Pekanbaru. Dari Video tersebut sempat menggegerkan Warga Net di seluruh Indonesia, wabbilkhusus para pegiat Media Sosial di Wilayah Provinsi Riau.

Sempat muncul kabar, bahwa Oknum Polisi tersebut disangka sebagai Polisi yang “Tidak Polisi” artinya, dari Video tersebut Oknum Personil Polsek Bukit Raya itu terlihat tidak Bijaksana dalam mengambil sikap. “Bukannya Meredahkan Suasana, Ehh Justru Memanas-Manasi Keadaan” ungkap Larshen Yunus, Direktur Eksekutif Indonesia Police Watch.
Yunus sapaan akrab dari Direktur Eksekutif IPW Riau tersebut berpendapat, bahwa Oknum Polisi itu benar-benar tidak mencerminkan sebagai selayaknya seorang Pemimpin yang melayani. “Polisi itu seharusnya Mengayomi, bukan malah seperti itu. Saya jadi ragu dengan Semangat Promoter Kapolri, kalau masih banyak oknum-oknum seperti ini” kesal Yunus dalam Pernyataan Persnya di Kantor IPW Provinsi Riau.
Pasca Video tersebut menjadi buah bibir bagi Masyarakat Banyak, Yunus dan beberapa orang Peneliti Indonesia Police Watch langsung menghubungi Kompol Pribadi selaku Pimpinan dari Oknum Polisi tersebut. Namun tatkala dihubungi via WA, Kompol Pribadi enggan mengangkat, dengan alasan masih dalam mengikuti suatu acara.
Berselang beberapa menit, Kompol Pribadi menghubungi kembali, namun hanya sebatas Miss Call saja. Spontan Yunus contact kembali, dan akhirnya Kompol Pribadi mengangkat.
Atas insiden itu, Yunus menyampaikan beberapa kekecewaannya, terkait dengan sikap oknum polisi yang bertugas di Polsek Bukit Raya tersebut. Dengan beberapa alat bukti, seperti Video yang sudah Viral kemana-mana.
“Jujur saja saya prihatin dengan peristiwa itu” tutur Yunus. si Laoly yang diduga pelaku Jambret sudah berulang kali menjelaskan, bahwa ia sama sekali tidak melakukan tuduhan yang dimaksud.
“Saya tidak jambret pak, tadi motor kami hanya tersenggol, karena ada teriakan jambret, makanya saya lari. Tadi kami hanya ingin beli Lontong untuk sarapan” ungkap Laoly melalui pengakuannya lewat Video tersebut.
Tetapi dengan pengakuan itu, belum memuaskan Oknum Polisi yang berada di TKP tersebut, sehingga dengan lantangnya berulang kali dia bertanya dan terus bertanya, sampai ada beberapa warga yang hadir pada saat itu tersulut emosi untuk menghakimi si Laoly” kesal Yunus.
Meskipun demikian, tanpa adanya rasa penyesalan dan konfirmasi yang jelas, Kompol Pribadi selaku Kapolsek Bukit Raya hanya katakan, bahwa Anggotanya itu hanyalah manusia biasa, yang tak luput dari kesalahan.
“Namanya saja manusia, yang tak luput dari suatu kesalahan, coba anggota saya ngak ada disana, mungkin juga yang bersangkutan tidak akan selamat, pasti akan di amuk masa” ungkap Kompol Pribadi melalui sambungan WhatsAppnya.
Menanggapi penjelasan tersebut, Yunus selaku Direktur Eksekutif IPW Riau hanya katakan, bahwa sekiranya hal itu dilakukan tanpa adanya perencanaan, maka kata maaf masih wajar diberikan pada oknum Polisi tersebut.
Namun apabila diketahui, hal itu ternyata menjadi suatu kesengajaan atau “Sok-Sok an” maka, Oknum Polisi tersebut layak diberi peringatan tertulis, “Bila perlu hukuman secara kedinasan” ujar Yunus yang juga menjabat sebagai Ketua DPD AKRINDO Provinsi Riau.
Kompol Pribadi juga katakan, bahwa pasca kejadian tersebut, Oknum Polisi yang bersangkutan sudah dalam proses Pemeriksaan oleh Satuan Propam Polresta Pekanbaru.
Hingga berita ini diturunkan, masih belum ada informasi yang jelas, terkait dengan hasil lanjutan atas Pemeriksaan Oknum Polisi tersebut. ***AAB
Laporan : Artha Arman Bahtiar
Editor : LYS