MEDU-ONLINE | Hujan deras di daerah hulu Sungai Lamasi membuat debit air di Daerah Aliran Sungai (DAS) meninggi dan bahkan meluap di sejumlah kawasan di daerah Walenrang dan sekitarnya.
Meluapnya sungai terbesar di kawasan itu membuat sejumlah rumah warga, diperkirakan ratusan, terdampak banjir.
Beberapa informasi seputar banjir dan longsor yang menimpa kawasan Walenrang-Lamasi (Walmas) masuk ke meja Redaksi hingga pukul 19.15 Wita malam ini, dan terus berdatangan, Minggu (03/10/2021).
Sederet video amatir juga memenuhi grup WhatsApp Newsroom Media Duta Online. Bahkan beredar kabar jika rumah kepala desa Ilan Batu Walenrang Barat (Walbar) juga ikut tertimbun longsor. Beruntung tidak ada korban jiwa, karena keluarga yang hilang dikabarkan sudah ditemukan.

“Info D Walbar ada longsor dan rumah kepala desa Ilanbatu tertimbun longsor dan hanyut terbawa arus sungai sejauh ini kabar dr atas TKP ke 4 Anakx ada dlm rumah pda saat kejadian sampai skrg blum ada di temukan,” bunyi pesan singkat via chat di beberapa grup WhatsApp petang tadi pukul 17.45 Wita.
Tim Breaking News Medu-Online yang berada di lokasi melaporkan situasi pada saat ini debit air di DAS Sungai Lamasi di kawasan Batusitanduk, dan Desa Bolong masih tetap tinggi, warga diminta waspada akan kemungkinan banjir susulan yang berpotensi menimbulkan dampak yang meluas seperti halnya tragedi banjir bandang Masamba tahun 2020 lalu yang bisa saja terjadi di kawasan yang cukup padat penduduk itu.
Reski, warga Batusitanduk menginformasikan, banjir mulai menggenangi rumahnya di pinggiran Sungai Lamasi itu terjadi sekira pukul 17.40 Wita atau jelang magrib. Beberapa penduduk di sekitar rumahnya juga dikabarkan sudah mengunsgi ke tempat keluarganya yang lebih aman.
Hingga kini, belum ada konfirmasi lembaga berwenang atas musibah ini.
(*)