MEDU-ONLINE, PALOPO | Sejumlah Mahasiswa yang tergabung dalam Komando Wilayah Gerakan Aktivis Mahasiswa Luwu Raya melakukan aksi unjukrasa menyoroti kebijakan pemerintahan dugaan soal pemaksaan vaksin terhadap masyarakat serta kenaikan tarif listrik dan kenaikan gas LPG.
Aksi unjuk rasa tersebut dilakukan di pertigaan Taman I love Kota Palopo, Jalan Jendral Sudirman, Kelurahan Binturu, Kecamatan Wara Selatan, Jum’at sore (14 Januari 2022).
Jendral Lapangan Ragil dalam orasinya menyampaikan dimana menyoroti sebuah kebijakan pemerintahan tentang adanya pemaksasaan vaksin terhadap rakyat, dan jika rakyatnya menolak melakukan vaksin akan dikenakan berupa sanksi administrasi penundaan atau penghentian pemberian administrasi pemerintahan dan denda.
“Hal ini kebijakan tersebut kami nilai bertentangan dengan konstitusi terkait hak warga negara sebagaimana tercantum dalam pasal 28H ayat (3) yang berbunyi “Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagaimana manusia yang bermatabat,” maka dari itu dalam aksi unjuk rasa ini kami mendesak pemerintahan untuk mencabut kebijakan tersebut yang menyangkut pautkan administrasi pemerintahan dengan vaksinasi ini,” ujar Ragil.
Lanjut Ragil dalam aksi unjuk rasa yang dilakukan Gerakan Aktivis Mahasiswa Luwu Raya ini menolak sebuah kebijakan pemerintahan yang menaikan tarif Listrik dan harga Gas LPG di masa pandemi Covid 19 yang justru akan berdampak kepada kenaikan kebutuhan pokok masyarakat.
“Kenaikan harga Gas LPG dan tarif Listrik sangat memberatkan masyarakat, terutama masyarakat kelas bawah dan kelompok UMKM rumahan yang memakai Elpiji 12 kg untuk modal usahanya. Kenaikkan Gas akan mendorong naik nya harga terutama bahan pokok di pasaran maka dari itu kami mendesak pemerintahan untuk membatalkan kenaikan Gas LPG ini dan tarif listrik,” tutup Ragil.
Dalam aksi tersebut Komando Wilayah Gerakan Aktivis Mahasiwa Luwu Raya melakukan teatrikal cat badan dengan bertuliskan GAM dan membentangkan spanduk yang bertuliskan isu yakni “INDONESIA KRISIS KEBIJAKAN PEMIMPIN” dan tuntutanya yaitu:
1. STOP PEMAKSAAN VAKSIN TERHADAP MASYARAKAT,
2. TOLAK KENAIKAN TARIF LISTRIK dan GAS LPG,
3. STABILKAN HARGA KEBUTUHAN POKOK MASYARAKAT.
(rls)