MAKASSAR — Semakin sadis saja kasus pembunuhan yang terjadi di kota berjuluk Anging Mammiri. Betapa tidak. Baru-baru ini kita dikejutkan adanya kasus dua remaja ABG yang membunuh anak berusia 11 tahun.
Dua remaja berinisial AR (17) dan AF (14) menculik dan membunuh bocah bernama Fadli (11) untuk kemudian hendak dijual organ tubuhnya.
Kini kedua remaja itu telah diamankan polisi.
Awal kasus dua remaja bunuh bocah di Makassar terkuak bermula dari laporan orang hilang oleh orang tua korban yang diterima polisi.

Kemudian polisi mencari tahu keberadaan korban dengan mengecek sejumlah CCTV.
Hingga akhirnya, mayat korban Fadli (11) ditemukan pada Minggu (8/1).
Polisi lantas mengungkap kasus tersebut sebagai kasus penculikan disertai pembunuhan berencana.
Selanjutnya polisi mengidentifikasi dua remaja AR dan AF sebagai pelaku. Mereka ditangkap pada Selasa (10/1) sekitar pukul 03.00 WITA
“AR berhasil diamankan di Jalan Batua Raya 7 dan melakukan pengembangan ke Jalan Ujung Bori dan mengamankan AF,” tutur Kasi Humas Polsek Panakkukang Aipda Ahmad Halim melansir detikSulsel, Selasa (10/1).
Kedua pelaku kini telah diamankan ke Mapolsek Panakkukang untuk diperiksa lebih lanjut. Menurut polisi, motif dua remaja pelaku culik dan bunuh bocah di Makassar adalah untuk menjual organ tubuh korban.
“Pelaku mengaku tergiur oleh harga jual penjualan organ sel manusia untuk mendapatkan uang,” kata Kasi Humas Polsek Panakkukang Aipda Ahmad Halim, dilansir detikSulsel, Selasa (10/1).
Menurut Ahmad Halim, kedua remaja itu tergiur bertransaksi jual beli organ manusia di sebuah situs website. Karena itu, pelaku menculik, dan membunuh korban di sebuah rumah.
Polisi turut mengungkapkan peran kedua pelaku penculikan dan pembunuhan bocah di Makassar untuk dijual organnya tersebut. Hal ini sebagaimana disampaikan Kasi Humas Polsek Panakkukang Aipda Ahmad Halim, dilansir detikSulsel, Selasa (10/1).
Kedua pelaku dan korban saling kenal. Mulanya pelaku AR menjemput korban di sebuah minimarket di Jalan Batua Raya, Makassar, menjanjikan korban diberi upah Rp 50 ribu agar membantunya membersihkan rumah.
“Pelaku AF merayu untuk membantu membersihkan rumahnya di Jalan Ujung Bori. Selanjutnya, mereka bertiga menuju rumah AR di Jalan Batua Raya 14 untuk dieksekusi,” katanya.
Pelaku kemudian membunuh korban dengan cara mencekik dan membenturkan korban ke tembok. Setelah itu korban dibuang ke bawah jembatan di Jalan Inspeksi Pam Timur Waduk Nipa-Nipa.
“AR mencekik korban dari belakang serta membenturkan korban ke tembok sebanyak 3-5 kali, lalu pelaku mengikat kaki korban dan memasukkan ke dalam kantong plastik warna hitam, lalu dibuang di bawah jembatan di Jalan Inspeksi Pam Timur Waduk Nipa-Nipa, Kecamatan Moncongloe, Kabupaten Maros,” katanya.
Hasil Pemeriksaan Sosiologi dan Psikologis Dua Pelaku
Kedua pelaku penculikan dan pembunuhan bocah di Makassar diperiksa polisi.
Kapolrestabes Makassar Kombes Budi Haryanto mengungkapkan hasil pemeriksaan dari aspek sosiologi dan psikologi pelaku.
“Aspek yang pertama kita lihat dari aspek sosiologis. Keluarga tersangka atau pergaulan tersangka ini diwarnai oleh hal-hal negatif,” ujar Kombes Budi Haryanto kepada wartawan di Mapolrestabes Makassar, dilansir detikSulsel, Rabu (11/1).
Budi menjelaskan pelaku mendapatkan konten negatif dari internet tentang jual beli organ tubuh. Dari konten itu pelaku terobsesi ingin cepat kaya dengan menjual orang tubuh sehingga melakukan penculikan dan pembunuhan.
“Tersangka mengkonsumsi konten negatif di internet tentang jual beli organ tubuh. Dari situ tersangka terpengaruh ingin kaya, ingin memiliki harta, sehingga muncullah niatnya tersangka melakukan pembunuhan,” jelasnya.
Sementara dari sisi psikologis, pihak kepolisian akan mendatangkan psikolog atau psikiater. Hal tersebut penting untuk mengungkap alasan keduanya tega melakukan pembunuhan.
Dua Remaja Kebingungan Usai Bunuh Bocah di Makassar
Dua remaja bunuh bocah di Makassar mengaku hendak menjual organ korban.
Namun kedua pelaku AR (17) dan AF (14) sempat kebingungan usai membunuh korban. Diketahui jasad korban masih lengkap.
“(Anggota tubuh korban) masih lengkap, karena kebingungan si pelaku mau diapain,” ujar Kapolrestabes Makassar Kombes Budi Haryanto, dilansir detikSulsel, Rabu (11/1/2023).
Budi mengatakan kedua pelaku bahkan sempat membawa jasad korban ke jalan di Makassar karena kebingungan hingga akhirnya jasad korban dibuang.
“Dia sempat kebingungan. Kebingungan ketika korban meninggal, dia bingung mau diapain ini barang. Akhirnya dibuang,” kata Budi.
(*)