ilustrasi
MEDIA DUTA, PALOPO – Dinas Kesehatan (Dinkes) Palopo mencatat sebanyak 497 warga terkena kasus Tuberkulosis (TBC) sepanjang tahun 2022.
Data tersebut dihimpun Dinkes Palopo dari seluruh Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) dan Rumah Sakit.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Palopo San Ashari, mengakui jumlah tersebut masih cukup tinggi.
Olehnya itu, pihaknya bekerjasama dengan Fasilitas Layanan Kesehatan (Fasyankes) rutin melakukan sosialisasi dan pengobatan kepada pasien TBC.
“Agar masyarakat tahu bagaimana mengantisipasi dan mengobati penyakit TBC,” kata San Ashari, Rabu (23/11/2022).
Berdasarkan data, penderita TBC sejak Januari hingga November 2022 mencapai 497 orang.
Kasus itu tersebar di 12 PKM dan tiga rumah sakit.
”Dari data tersebut, kasus TBC paling banyak berada di PKM Wara sebanyak 89 kasus,” bebernya. San Ashari menjelaskan, TBC disebabkan oleh infeksi bakteri.
Bakteri penyebab TBC umumnya menyerang paru-paru dan bisa menyebar ke orang lain melalui percikan air liur yang dilepaskan ke udara saat penderitanya bersin, batuk atau meludah.
Meski dapat menyebar melalui udara, penularan penyakit TBC tidak semudah penyebaran flu atau batuk.
Proses penularan bakteri TBC membutuhkan kontak yang cukup dekat dan lama dengan penderita.
Misalnya, tinggal atau kerja bersama dan sering melakukan interaksi dalam kesehariannya.
”Kemungkinan anda tertular TBC jika sekadar duduk di sebelah orang yang terinfeksi, misalnya di bus akan sangat kecil,” ujarnya.
Selain itu, penderita TBC yang telah mengkonsumsi obat anti tuberkulosis setidaknya selama dua minggu juga berisiko lebih kecil menularkan penyakitnya ke orang lain.
Meski begitu, ada beberapa kelompok orang yang lebih mudah tertular TBC.
Di antaranya orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah, seperti bayi, anak-anak, lansia, atau penderita HIV/AIDS, diabetes, kanker, dan gagal ginjal stadium akhir.
Selain itu perokok aktif, orang yang tinggal di pemukiman padat dan kumuh, petugas medis yang merawat pasien TBC, dan orang yang tinggal dengan penderita TBC.
Berikut data penyebaran kasus penyakit TBC di Palopo;
PKM Bara Permai 35 kasus
PKM Benteng 18 kasus
PKM Maroangin 43 kasus
PKM Mungkajang 41 kasus
PKM Pontap 41 kasus
PKM Sendana 14 kasus
PKM Wara 89 kasus
PKM Wara Barat 28 kasus
PKM Wara Selatan 37 kasus
PKM Wara Utara 47 kasus
PKM Wara Utara Kota 47 kasus
PKM Wisata Padang Lambe 5 kasus
RS At Medika 1 kasus
RS Bintang Laut 5 kasus
RSUD Sawerigading 46 kasus. (*)