PALOPO — Calon gubernur nomor urut 3, Prof Nurdin Abdullah kembali melakukan rangkaian kampanye dialogis di kota Palopo, Sabtu (19/5).
Kali ini, NA bersilaturahmi di kediaman tokoh masyarakat Frederik Ratu ayah dari Edwin Ratu dan legislator Budirani Ratu, di Jalan Kelapa, Kel. Lagaligo Kec. Wara yang dihadiri ratusan orang simpatisan dan keluarga besar Lapender didominasi orang Tana Toraja dan juga puluhan pendeta. Nampak pula Edy Maiseng, Koordinator Tim NA-ASS Kota Palopo.
Di depan pendukungnya beserta petinggi parpol pengusung pasangan NA-ASS antara lain PDI Perjuangan, PAN dan PKS, mantan bupati Bantaeng dua periode itu menceritakan, dalam beberapa kali kunjungan ke Tana Luwu khususnya daerah terpencil, NA mengaku banyak mendapat keluhan soal infrastruktur jalan yang kurang baik.
“Rata-rata masyarakat hanya menghendaki jalannya diperbaiki, banyak sarana jalan yang rusak dan bahkan ada daerah yang masih terisolasi,” kata NA yang bercerita soal kunjungannya ke Seko dan Bastem serta Sukamaju Lutra.
Bukan hanya soal infrastruktur tetapi juga bidang ekonomi, contohnya bandara Bua, kata dia, yang harus diperpanjang runwaynya demi memacu pertumbuhan ekonomi.
“Luwu ini strategis, harusnya bisa jadi pusat kawasan ekonomi baru, bukan saja di Sulsel tapi juga di Sulawesi. Potensi Luwu Raya mulai dari Larompong hingga Malili sangat luar biasa tapi strateginya harus dengan pola pendekatan teknologi,” paparnya.
Bukan hanya itu, Prof NA juga menyoroti lemahnya SDM dan peran Perguruan Tinggi untuk membangun Luwu Raya di era yang disebut triple helix dimana persaingan sangat tinggi di era kini.
Untuk itu, lanjut peraih Hatta Award ini, diperlukan investasi swasta yang menanamkan modalnya membangun Sulsel. Namun begitu, lanjutnya, pemerintah harus mengelola anggaran dengan transparan, sehingga pemerintahan yang bersih mutlak diperlukan.
Di akhir pemaparan visi misinya, Prof Andalan ini juga mengungkapkan tekadnya membangun Indonesia yang dimulai dari Sulsel.
“Sewaktu bertemu Pak Jokowi saya sudah katakan, saya ijin ingin membangun Indonesia dimulai dari Sulawesi Selatan,” pungkasnya saat menceritakan soal hubungan emosionalnya yang begitu dekat dengan Presiden ke 7 itu. (**)