Deklarasi Kampanye Damai, Burungnya JA dan Ome Sama-sama Hitam dan Besar

PALOPO — KPU Palopo Minggu pagi tadi melakukan Deklarasi Kampanye Damai untuk Pilkada maupun Pilgub Sulsel. Tak tanggung-tanggung, ada 30 ekor burung merpati dan 80 balon gas aneka warna yang dilepas ke udara oleh peserta deklarasi ini.

Selain KPU Palopo juga yang ikut “main” burung dan balon adalah Panwaslu Kota Palopo, jajaran Polres, Kodim 1403/SWG, dan semua pasangan calon walikota dan wakil walikota yang bertarung di Pemilihan Kepala Daerah Kota Palopo 2018.

Bacaan Lainnya

Calon walikota Palopo HM Judas Amir (JA) yang merupakan paslon nomor urut 1, terlihat memegang burung merpati berwarna hitam lurik dan berukuran besar.

Sedangkan calon walikota paslon nomor urut 2, Akhmad Syarifuddin Daud (Ome) terpantau memegang burung merpati juga sama-sama berwarna hitam lurik dan berukuran besar.

Lantas, mengapa KPU menganalogikan burung merpati sebagai simbol perdamaian?

Komisioner KPU Palopo Divisi SDM dan Parmas, Faisal S.Sos, M.Si, kepada Media Duta Online, Minggu (18/2) membeberkan alasan dipilihnya merpati sebagai simbol perdamaian, bukan burung nuri atau burung gereja misalnya.

Ini dia 3 alasannya!

1. Burung merpati itu dipilih mewakili cinta karena mitologi Yunani terkait burung kecil putih bersama Aphrodite, dewi cinta. Aphrodite/Venus sering digambarkan bersama merpati beterbangan di sekitarnya atau beristirahat di tangannya.

2. Burung merpati adalah burung yang pertama kali dilepaskan dari bahtera saat banjir besar di jaman Nabi Nuh. Burung merpati juga disimbolkan sebagai roh kudus saat  Nabi Isa dibaptis seperti tertulis dalam injil menurut kepercayaan umat Kristiani.

3. Namun sebenarnya burung merpati adalah simbol perdamaian dan umur panjang sejak jaman Cina kuno. Demikian juga orang Mesir memakai burung merpati sebagai tanda ketenangan.

“Bila kita mengamati burung ini, banyak hal yang menguatkan sebagai alasan dipilih menjadi simbol perdamaian. Merpati tidak suka membunuh saat mencari makan. Merpati juga tidak melawan saat diserang pemangsa, lebih baik melarikan diri, maka diharapkan Pilkada Palopo dan Pilgub Sulsel bagi warga Palopo, suasana yang muncul adalah suasana kerukunan, sipakatau, sipakainge dan sipakalebbi, jangan ada lagi permusuhan dan pertentangan, boleh berbeda tetapi kita tetap satu kesatuan,” kunci Faisal, Komisioner KPU yang dikenal murah senyum dan familiar dengan jurnalis yang sering mangkal di KPU Palopo.(*)

Pos terkait