Bikin Haru, Kisah Anak SMP di Pinrang, Ayah Sudah Tiada, Ibu Gangguan Jiwa, Meski Pakaian Robek-robek Tetap Semangat Bersekolah

MEDU-ONLINE, PINRANG | Siang itu, seorang siswa sebuah SMP sedang duduk di sebuah ruangan.

Bocah pria itu mengenakan baju seragam lengkap dengan peci, dia terlihat berbincang dengan seorang guru Bimbingan Konseling (BK).

Guru BK itu tampak menangis saat berbincang dengan siswanya yang bernama Syamsul itu.

Momen haru itu dilihat dalam sebuah video yang viral di media sosialnya. Kejadianya terjadi di Kabupaten Pinrang Sulawesi Selatan.

Syamsul merupakan warga Buttu Tanre, Kelurahan Tadokkong, Kecamatan Lembang, Pinrang, Sulawesi Selatan.

Hal ini bermula ketika Syamsul pergi ke sekolah dengan menggunakan sandal dan celana yang robek bagian bokongnya.

Melihat penampilan Syamsul, Guru BK tersebut langsung memanggilnya ke ruang BK.

Ternyata, dibalik penampilannya, ada kisah sedih yang bikin haru, mengapa Syamsul sampai harus memakai sandal dan celana robek untuk menimba ilmu ke sekolah.

Guru BK SMPN 1 Lembang, Musdalifah menuturkan hal ini bermula ketika Syamsul lewat di depan ruang BK.

“Syamsul pakai sandal dan jahitan celananya yang robek itu kelihatan benangnya warna putih. Jadi kami panggil ke BK,” kata Musdalifah, Rabu (12/10/2022).

Di dalam ruang BK tersebut terdapat tiga guru BK yakni Surati, Nurasida, Musdalifah dan siswa kelas 9, Syamsul. “Saat ditanya, kenapa pakai sandal, Syamsul bilang kalau sepatunya ketinggalan di mobil angkutan saat pulang lomba di Jakarta. Padahal itu sepatu satu-satunya,” ujarnya.

Kemudian, guru BK bertanya kembali ke Syamsul, mengapa celananya robek dan resletingnya rusak.

“Dia bilang belum cukup uangnya untuk beli celana baru. Jadi pakai celana ini saja yang robek dulu,” tuturnya.

Para guru BK ini pun mulai bertanya tentang kehidupan sehari-hari Syamsul di rumah. Ternyata, ayahnya sudah meninggal dan ibunya mengalami gangguan kejiwaan.

“Murid saya ini tinggal bertiga di rumahnya. Ada mama dan kakaknya. Mamanya mengalami gangguan kejiwaan,” paparnya.

Saat Syamsul bercerita, Guru BK bernama Suriati yang ada di dalam video viral itupun langsung menangis. Ia tak kuasa membendung air matanya. Syamsul kemudian ditanya, biasanya di rumah makan apa saja. Syamsul menjawab kalau dapat beras pembagian dan dia jarang makan ikan.

“Yang dimakan hanya telur dan tempe. Jarang sekali ikan,” katanya.

Sang guru mengaku tidak pernah mengetahui kondisi Syamsul. Pasalnya, Syamsul merupakan siswa berprestasi yang saat di sekolah selalu terlihat riang.

“Anaknya berprestasi. Kemarin ikut lomba tari di Jakarta dan dapat juara,” ucapnya.

Pihak sekolah juga telah mendatangi rumah Syamsul dan memberikan bantuan.

“Kami pihak sekolah memberikan seragam baru dan uang untuk dipakai belanja makanan kalau di sekolah. Karena murid saya ini jarang bawa uang ke sekolah. Kami juga memberikan uang untuk belanja kebutuhan hari-hari,” terangnya.

Sementara itu, Syamsul diketahui tidak mempunyai handphone untuk dipakai berkomunikasi dan jarak rumah dan sekolah itu sekitar 4 KM.

“Alhamdulillah ada yang buka donasi untuk Syamsul. Karena anak ini tidak punya HP jadi susah kalau mau komunikasi, dan kalau pergi sekolah biasa nebeng sama temannya,” ucapnya.

(Sumber: Herald.id)

Pos terkait