Berita Pengemis Bertambah Hoax, Ini Penjelasan Kadis Sosial Pemkot Palopo

PALOPO — Dinas Sosial Pemkot Palopo bergerak cepat merespon isu maraknya kembali rombongan pengemis di kawasan kuliner Lagota, di depan Pasar Niaga Palopo.

Kamis siang, 15 Februari 2018, Kadis Sosial, M Tahir yang didampingi stafnya melakukan kunjungan mendadak untuk melakukan pembinaan pada pengemis di kawasan tersebut.

Bacaan Lainnya

Kata M Tahir, kepada Media Duta Online, pengemis tersebut datanya secara faktual sudah semakin menurun, dari sekitar 100 menjadi hanya sekitar 20 orang saja, per 15 Februari 2018.

“Ada atau tidak informasi media soal pengemis dan gelandangan, kami dari Dinas Sosial Pemkot Palopo selalu aktif turun ke lapangan mengecek dan memantau aktifitas pengemis dan juga orang terlantar alias gelandangan,” jelas Tahir.

Ia sebutkan, tugas Pemkot selaku pengayom aktif memberi bantuan pada masyarakat kurang mampu termasuk pengemis dan gelandangan.

“Pengemis tersebut waktu kami datangi untuk didata, tapi mereka langsung kabur, mungkin takut sehingga mereka lari terbirit-birit,” tutur Tahir.

Kadis Sosial yang baru enam bulan menjabat ini mengaku berterima kasih atas adanya laporan masyarakat.

Hanya saja, sambung dia, pihaknya memberi saran dan masukan, kiranya masyarakat yang mempunyai informasi tentang keberadaan ‘gepeng’ alias gelandangan dan pengemis tersebut, seyogyanya memberikan laporan langsung ke Dinas Sosial, agar cepat ditindaklanjuti.

“Korban Kebakaran di Binturu, yang pada tanggal 13 lalu saat diadakan Pengundian Nomor Urut Calon di SCC mengalami musibah, kami  langsung datangi dan beri paket bantuan, begitu pun dengan informasi tentang ‘gepeng’ ini kami pantau terus, karena memang mereka bukan warga Palopo tetapi warga yang berasal dari daerah lain, ada yang bahkan dari Makassar,” terangnya.

Meski begitu, Tahir berterima kasih atas adanya berita dan informasi di media online maupun medsos, karena hal itu memudahkan pihak Dinas Sosial untuk terus aktif turun lapangan dan memastikan tidak ada lagi ‘gepeng’ yang meresahkan warga Kota Palopo.(*)

Pos terkait