MEDU-ONLINE – Kapolda Kalimantan Utara Irjen Bambang Kristiyono resmi melakukan mutasi Kapolres Nunukan AKBP Syaiful Anwar buntut kasus dugaan penganiayaan terhadap anak buahnya Brigadir SL.
AKBP Syaiful Anwar kini digantikan oleh AKBP Ricky Hadiyanto.
Adapun AKBP Ricky sebelumnya menjabat Kasubbidpaminal Bidpropam Polda Kaltara.
Mutasi itu berdasarkan nomor : Sprin/952/X/KEP/2021 yang ditandatangani oleh Kapolda Kaltara Irjen Bambang Kristiyono.
Kabid Humas Polda Kalimantan Utara (Kaltara) Kombes Budi Rachmad membenarkan adanya surat telegram tersebut.
“Kapolres Nunukan sementara dinonaktifkan dahulu,” kata Budi Selasa (26/10/2021).
Dalam surat telegram itu, AKBP SA diminta untuk menyerahkan tugas dan tanggungjawab jabatan Kapolres Nunukan Polda Kaltara kepada Kapolda Kaltara.
Sebelumnya, sebuah video dugaan penganiayaan Kapolres Nunukan AKBP SA terhadap salah satu anggotanya di sebuah acara kemanusiaan.
Video itu pun kemudian tersebar dan viral di media sosial.
Video berdurasi 43 detik tersebut menunjukkan bahwa peristiwa penganiayaan itu saat kegiatan baksos Akabri 1999 Peduli.
Adapun video itu juga tertera waktu peristiwa itu diduga terjadi pada 21 Oktober 2021.
Dalam video itu, seorang berseragam anggota Polri tampak tengah akan memindahkan sebuah meja.
Namun tiba-tiba, seorang pria yang diduga Kapolres Nunukan AKBP SA menghujam tendangan dan memukul anggota itu hingga tersungkur.
Kabid Propam Polda Kalimatan Utara Kombes Dearystone Supit membenarkan adanya video tersebut.
Dia juga adanya insiden dugaan penganiayaan tersebut.
“Iya benar (video tersebut, Red),” kata Supit saat dikonfirmasi, Senin (25/10/2021).
Menurut Supit, saat ini kasus tersebut masih tengah diperiksa oleh Propam Polda Kalimantan Utara.
Sebaliknya, Kapolda Kaltara Irjen Pol Bambang Kristiyono telah menginstruksikan agar kasus ini diproses secara tuntas.
“Sudah diperiksa. Tindak lanjutnya perintah Kapolda diproses tuntas,” ujar dia.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Kaltara Kombes Pol Budi Rachmad menyampaikan Brigadir SL yang menyebarkan rekaman video perilaku atasannya itu hingga viral di media sosial.
Ia menyampaikan Brigadir SL sengaja mengambil rekaman CCTV tak lama mendapat penganiayaan dari Kapolres Nunukan AKBP SA.
“Iya yang ambil rekaman CCTV adalah Brigadir SL yang kebetulan bertugas di TIK Polres Nunukan,” kata Budi.
Budi menuturkan video awalnya hanya diberikan ke grup se-angkatannya di Polri.
Namun, video tersebut justru kini viral di media sosial hingga membuat atasannya kini dicopot dari jabatannya.
“Awalnya dikirim ke grup TIK Polda Kaltara dan grup letting bintara,” tukasnya. (*)