MEDU ONLINE, LUWU UTARA — Politik Pertanian dalam arti kebijakan yang diterapkan suatu Pemerintahan, jelas akan memberi makna tersendiri bagi perkembangan dan kemajuan pembangunan pertanian.
Untuk itulah, Ketua DPD Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) Kabupaten Luwu Utara, H. Rafiuddin mengaku tidak hanya menginstruksikan petani sawit di Luwu Utara agar menindaklanjuti hasil kesepatan bersama APKASINDO se-Indonesia pada Pertemuan Nasional (Penas) Petani Kelapa Sawit Indonesia, di Jakarta, belum lama ini.
Namun juga mengajak Ketua DPD Petani Milineal Kabupaten Luwu Utara, Kadding untuk berkolaborasi dalam Pemilihan Calon Legislatif (Pilcaleg) dan pemilihan presiden (pilpres) pada Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024 mendatang.
“Tentunya kami telah intrusikan pada seluruh petani sawit di Luwu Utara yang tergabung sebagai anggota asosiasi agar bersatu mendukung Caleg dan Capres yang peduli dengan pembangunan petani karena hingga kini, yang nama nya kesejahteraan petani belum dapat diwujudkan. Bahkan kami telah bersepakat bangun komitmen dengan Asosiasi Petani Milineal Indonesia, Kabupaten Luwu Utara dan Perkumpulan Penangkar Benih Tanaman Perkebunan Indonesia (PPBTPI) Luwu Utara, untuk bersama-sama menghadapi Pemilu 2024 mendatang” ungkap Rafiuddin, kamis (14/12/23).
Menurutnya sebagian besar petani, khususnya petani gurem dan petani buruh di Luwu Raya secara umum, tampak masih hidup kesusahan. Kemiskinan yang melilit kehidupan nya, menjadi ciri penting, betapa memprihatinkannya nasib mereka. Langkah Pemerintah untuk mempercepat terwujud nya kehidupan yang lebih baik, juga masih sulit dibuktikan.
“Hadirnya Politik Pertanian atau pun Politik Petani yang berpihak kepada peningkatan produksi sekaligus juga mampu mempercepat terwujudnya kesejahteraan petani, sudah benar-benar sangat kami butuhkan saat ini,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Petani Milineal Indonesia, Luwu Utara, Kadding S.pd, yang dihubungi secara terpisah, membenarkan prihal tersebut dan mengatakan bila pihaknya sedang menyusun strategi dalam melebarkan komitmen kebersaamaan dalam Pemilu 2024, kepada organisasi petani berupa Poktan, Gapoktan atau asosiasi petani lainnya yang ada di Luwu Utara.
“Petani di Luwu Raya, khususnya Luwu Utara ini butuh Caleg Kabupaten, Provinsi dan pusat yang miliki pemikiran cerdas yang dapat merajut kebijakan pertanian dan kebijakan petani ke dalam satu “mind-set” yang utuh, holistik fan komprehensif sebagai bentuk pembelaan terhadap hak-hak petani berdasar UU No. 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani yang disempurnakan dalam UU No. 10 Tahun 2021 tentang Cipta Kerja,” ujar aktifis pertanian ini.
“Pada hakekatnya regulasi mengisyaratkan petani tidak boleh dipinggirkan dari panggung pembangunan. Stop marginalisasi petani. Bebaskan petani dari kemiskinan yang mencengkramnya. Sebagai bangsa agraris kita memiliki tanggungjawab untuk menjadikan petani sejahtera,” tambah Kadding.