MEDU ONLINE, LUWU UTARA — Menghadapi Pilcaleg dan Pilpres pada Pemilu 2024 mendatang, petani sawit harus tetap menjaga kekompakan dan tidak terpecah belah dalam menentukan pilihannya terhadap pasangan Capres dan Caleg yang siap memajukan sektor perkebunan sawit rakyat.
Hal itu sesuai hasil kesepakatan dari ribuan petani sawit yang tergabung dalam Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) dari 164 Kabupaten/Kota di 22 Provinsi se-Indonesia yang menghadiri Pertemuan Nasional Petani Kelapa Sawit Indonesia, di Jakarta pada 6-8 Desember 2023.
“Sesuai kesepakatan bersama, seluruh petani sawit diminta agar bijak dalam berpolitik. Jangan terpecah belah dan tetap kompak memilih calon yang berkomitmen prioritaskan keberpihakannya pada petani sawit. Hal ini tentu demi kemajukan sektor perkebunan sawit yang merupakan komoditas ekspor andalan Indonesia,” ujar Ketua DPW APKASIDO Sulsel, Dr. Ir. H. Badaruddin Puang Sabang MM dari lokasi Pertemuan Nasional, Kamis (7/12/23).
Menurutnya dalam pertemuan Nasional Petani Sawit Indonesia dengan tema “Perkebunan Sawit Rakyat Pilar Ekonomi Indonesia” akan membahas berbagai isu seputar kelapa sawit terkait
perbaikan tata niaga TBS,
produktivitas dan legalitas, serta keberlanjutan kelapa sawit.
Pada acara yang bertepatan dengan Hari Ulang Tahun ke-23 APKASINDO tersebut juga disi pameran kemajuan industri sawit Indonesia dan produk-produk lainnya seperti alat mesin pengolahan minyak goreng (UMKM), berbagai jenis pupuk, produsen kecambah hybrid dan banyak lainnya.
“Selain itu, ada sejumlah isu utama yang jadi fokus pembahasan, mengenai, regulasi hulu-hilir sawit, strategi diplomasi sawit 2045, dan identifikasi tuntas permasalahan dan potensi sawit. Bahkan dalam pertemuan nasional ini, Menko Perekonomian, Pak Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa ekspor komoditas kelapa sawit senilai US$ 29,66 miliar di 2022. ini ekspor terbesar dan setara dengan ekspor nikel,” tuturnya.