Pasangan Calon di Pilkada Palopo Fokus Hadapi Kampanye Akbar

PALOPO — Dua pasangan calon walikota dan wakil walikota Palopo, kini fokus dalam menghadapi kampanye akbar Juni mendatang. Dua tim paslon, HM Judas Amir-Rahmat Masri Bandaso (JUARA) dan Akhmad Syarifuddin-Budi Sada (OME-BISA) masing-masing akan menghadirkan massa yang banyak. Untuk paslon nomor 2, Ome-Bisa menetapkan jadwal 22 Juni dalam melaksanakan kampanye akbar di lapangan Gaspa Palopo.

Tim LO, Ome Bisa, Reski Azis, mengatakan, untuk kampaye akbar dilaksanakan lebih awal dari paslon nomor 1. Untuk itu, tim Ome-Bisa akan memadati lokasi kampanye dari tempat yang ditentukan. “Kalau dalam kampanye dialogis hanya menghadirkan ratusan orang, maka kampanye akbar ini akan lebih banyak lagi yang jumlahnya mencapai puluhan ribu orang,” katanya, siang kemarin.

Bacaan Lainnya

Menurutnya, tim Ome-Bisa saat ini tetap melaksanakan sosilisasi ke masyarakat sebagai langkah dalam menuju kampanye akbar. Adapun massa tersebut, selain tim juga relawan serta simpatisan Ome-Bisa turut hadir. “Ome-Bisa adalah paslon merakyat tentunya bagi relawan dan simpatisannya siap hadir,” katanya.

Adapun paslon JUARA juga menargetkan puluhan ribu orang untuk menghadiri kampanye terakhir itu. JUARA akan melaksanakan kampanye 23 Juni bertempat lapangan Gaspa Palopo. Bahkan, saat ini, tim JUARA fokus dalam menghadapi acara itu.

“Dipastikan massa Juara ibarat lautan manusia dalam kampanye nantinya sebab JUARA sangat memiliki banyak massa, apa lagi kampanye ini tidak menentukan batas massa,” kata LO JUARA, Herman Saputra.

Sementara itu, Ketua KPU Palopo, Haedar Djidar, mengatakan, dalam pelaksanaan kampanye paslon walikota dan wakil walikota Palopo dilaksanakan tiga hari sebelum hari pencoblosan.

Kampanye akbar ini menetapkan tiga titik, yakni lapangan Gaspa, Stadion Lagaligo, dan di kelurahan Mawa. “Setiap paslon bebas memilih tempat yang sudah ditentukan. Mereka hanya diberi kesempatan satu kali untuk menggelar kampanye akbar,” katanya.

Ia menambahkan, dalam kampanye akbar ini merupakan bagian dari tahapan kampanye yang dilakukan paslon selama ini seperti pertemua tertutup atau kampanye dialogis yang membatasi jumlah peserta kampanye.

“Kalau pertemuan terbuka ini atau kampanye akbar tidak ada batasan, tergantung kesanggupan paslon untuk menghadirkan massa,” katanya. (Rls)

Pos terkait